Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sidoarjo 2024 memang belum berjalan. Meski demikian, persaingan antar kandidat sudah mulai terlihat. Sejumlah nama tokoh muncul dalam perbincangan di ruang publik terkait sosok yang diunggulkan sebagai calon Bupati Sidoarjo 2024-2029.
Dinamika politik Sidoarjo yang memulai memanas ini juga mendapat perhatian dari Lembaga Media Survei Indonesia (MSI). Lembaga survei yang dipimpin oleh Nanang Haromain ini dalam waktu dekat akan merilis hasil surveinya.
Menurut Nanang, tujuan utama survei ini adalah memetakan dan merekam opini publik atas pilihan politik, juga persepsi terhadap tokoh yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sidoarjo di tahun 2024. Nanang juga berharap, survei MSI ini kemudian bisa dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi atas penerimaan kader-kader partai di masyarakat sekaligus rekomendasi bagi partai untuk memahami apa kebutuhan publik atas calon pimpinan mereka.
Nanang yang juga founder IRPD, juga mempunyai pandangan tersendiri mengingat sejak rezim pemilihan kepala daerah secara langsung dimulai, elektabilitas calon adalah konsideran utama dalam penentuan cabup cawabup. Elektabilitas ini merujuk pada kekuatan calon dalam menggaet simpati pemilih, baik itu karisma, popularitas, maupun reputasi bersih dari korupsi serta integritas diri yang teruji termasuk kapasitas calon.
Penentuan cabup juga ditentukan kesiapan logistik dan sumber daya. Bagaimanapun pilkada adalah perhelatan raksasa yang membutuhkan ongkos politik yang tak sedikit. Nanang menambahkan, jika seorang yang berniat maju di pilkada tidak mempunyai logistik yang cukup, calon tersebut bisa bergantung pada elektabilitas. Dengan elektabilitas yang tinggi memungkinkan nama-nama tersebut dapat menarik donatur untuk menyumbang kampanye dan sosialisasi.